Selasa, 19 Juni 2018

Manfaatkan Lahan Tuwagoetobi untuk Ujicoba, Mahasiswa Ini Teliti Varietas Padi


Foto: Maksimus Masan Kian
Namanya Trivonianus Payong Kenotan, atau lebih dikenal dengan nama Trisno. Ia Mahasiswa Fakultas Pertanian (Faperta) Undana Kupang. Untuk proyek penelitian sebagai syarat kelulusan, ia memilih meneliti sejumlah varietas padi gogo. Padi gogo adalah jenis padi yang tumbuh di lahan kering.
Ditemui pada Selasa (19/06/18), putra Desa Honihama ini memilih melakukan penelitian di kampung halamannya sendiri. "Selain bertujuan untuk menguji hasil berbagai jenis varietas padi di atas, saya juga menguji kualitas tanah di wilayah Honihama, Desa Tuwagoetobi untuk ditanami padi," jelasnya.
Ia kemudian memilih 15 varietas padi. Di antaranya, dari Pulau Adonara, Wulanggitang, Kabupaten Ende, Nagakeo, Sumba dan tiga (3) jenis dari Pulau Jawa. Varietas-varietas tersebut akan diteliti kualitasnya. Total ada 15 varietas yang terpilih.
Sudah sebulan yang lalu mahasiswa ini berada di desa Tuwagoetobi. Ia memulainya kegiatannya dengan memyiapkan lahan, membuat bedeng, penyiapan bibit hingga penanaman. "Saya tanam sejak tanggal 15 Mei 2018. Ada 3 blok, masing masing 15 bedeng. Masing masing bedeng berukuran 1.5 x 1.5 m. Jumlah bedeng sebanyak 45," tuturnya.
Menurutnya, padi yang ada membutuhkan waktu 45-50 hari untuk berbunga. Saat berbunga, ia akan melakukan penelitian. Caranya dengan mengukur tinggi padi setiap bedeng hingga, sampai pada kualitas dan kuantitas padi yang dihasilkan nantinya.
Dalam penelitian ini, ia didampingi oleh dua dosen pembimbing. Ada Yosep Seran Mau selaku Pembimbing I dan Serly Oematan sebagai Pembimbing II. Kedua pembimbing ini pada awal Bulan Juni, berkunjung langsung ke lahan uji coba padi tersebut.
Dalam keterbatas air, Trisno memanfaatkan air dari sumur bor di sekitar lokasi uji coba. "Memang awalnya, Dosen Pembimbing ragu saat saya memilih melakukan penelitian di Honihama. Alasannya karena pertimbangan ketersediaan air. Mereka mengarahkan agar melakukan penelitian di Koli, Wilayah Kecamatan Adonara dan Boru di Kecamatan Wulanggitang, Namun kemudian usul saya disetujui setelah saya menjelaskan adanya sumur bor di sekitar lokasi. Setiap hari dengan menggunakan selang, saya menyiram padi setiap pagi dan sore," kata Trisno.
Pilihan melakukan penelitian di kampung halaman oleh mahasiswa, khususnya di bidang pertanian, sepanjang sejarah di Honihama, baru kali ini dilakukan oleh Trisno Payong.*** (Foto dan teks: Maksimus Masan Kian. Edit: Simpet Soge)
Foto: Maksimus Masan Kian

Foto: Maksimus Masan Kian

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar